Pengertian Karangan Deskriptif
Paragraf
deskriptif adalah paragraf yang memberikan gambaran atau penjelasan tentang
sebuah objek, tempat, peristiwa atau pun fenomena yang ada dengan detil dan
juga mendalam.
Perbedaannya: Pembaca dapat seolah olah
merasakan atau mengetahui sendiri tentang apa yang sedang dipaparkan dalam
paragraf tersebut.
Contohnya:
Jika
anda sedang berada di kota Nganjuk di provinsi Jawa Timur tidak akan pernah
lengkap tanpa rasanya jika tidak mencoba mengunjungi salah satu obyek wisata
terkenal di kota tersebut yaitu, Air Terjun Sedudo. Air Terjun Sedudo merupakan
sebuah obyek wisata yang terletak di kaki gunung Wilis yang megah. Air terjun
dengan ketinggian mencapai 1.438 meter di atas batas permukaan air laut
tersebut, merupakan destinasi wisata keluarga dan juga out bond yang sangat
menarik untuk dikunjungi. Pemandangan alam sekitar yang masih sangat hijau juga
merupakan suguhan spesial disamping derasnya air bening meluncur dari celah
diatas lereng gunung. Terdapat sungai kecil yang mengalir dibawah air terjun
tersebut, airnya yang jernih pastinya akan sangat menggoda para pelancong untuk
segera merasakan masuk dan merasakan dingin dan segarnya air pegunungan.
Pengertian
Karangan Naratif
Karangan naratif adalah karangan berbentuk kisahan yang
terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu)
sehingga menjadi suatu rangkaian.
Perbedaannya: Kita harus bisa menghadirkan
tulisan yang membawa pembaca pada petualangan seperti yang kita alami agar para
pembaca akan merasakan urutan waktu yang digambarkan dalam tulisan yang menarik
untuk dibaca.
Contohnya:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi, peserta
perjalanan ''Susur Sungai Cikapundung'' sudah mulai berkumpul di sekretariat
KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat menuju Curug
Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu dimulai. Tanpa
ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian air hampir
mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50 cm setelah
hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22 April 2006.
Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi.
Selain menyusuri sungai dan melihat secara langsung
kondisi Cikapundung, peserta juga diberikan wacana dan ajang diskusi yang
disampaikan oleh Andre, mahasiswa Teknik Planologi 2002, mengenai konsep
penataan ruang di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tetap memerhatikan
lingkungan. Selain itu, peserta juga diajak untuk mengambil sampah-sampah yang
mencemari Sungai Cikapundung.
Setelah kurang lebih 4 jam menyusuri Sungai
Cikapundung dan berbasah ria, sekitar pukul 14.20 acara menyusuri sungai
tersebut selesai dan keluar di daerah Ciumbuleuit atas yang kemudian
dilanjutkan dengan pawai spanduk dan poster sampai kampus.