Pages

Tuesday, October 6, 2015

Cara Kerja Wireless dan Terminal



Sumber:

  • Cara Kerja Wireless
            Untuk menghubungkan sebuah komputer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya jaringan wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah jaringan wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka tiga komponen dibutuhkan, yaitu:
  1. Sinyal radio,
  2. Format data,
  3. Struktur jaringan atau network.

Monday, October 5, 2015

Jenis-Jenis Layanan Telematika


 Sumber:

Pada saat ini media informasi sudah banyak berkembang. Teknologi telematika yang telah berkembang mampu menyampaikan suatu informasi melalui media yang semakin canggih. Telematika adalah singkatan dari telekomunikasi dan informasi. Ini merupakan suatu bentuk hubungan saling bertukar informasi dari pihak yang satu ke pihak yang lain. Layanan telematika itu adalah layanan dial up ke jaringan internet maupun semua jenis jaringan yang di dasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data.

Dari berbagai sumber yang saya baca, jenis-jenis telematika itu dibagi menjadi 4, yaitu:
  1. Layanan Telematika di bidang informasi,
  2. Layanan telematika di bidang keamanan,
  3. Layanan context aware dan event-based,
  4. Layanan perbaikan sumber.

Sunday, October 4, 2015

Kolaborasi Arsitektur Sisi Client dan Server



  
Client server merupakan sebuah paradigm dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak, yaitu pihak client dan pihak server. Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang di desain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Script PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server, sementara script yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser pada computer client. Client server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu di install database, dengan metode client server database dapat di install pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya di install pada client.
            Dalam model client/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah tetapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen client dan komponen server. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukkan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari client dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Saturday, October 3, 2015

Perkembangan, Pemanfaatan dan Trend ke depan Telematika



Sumber:
http://myblogsoniaregina.blogspot.co.id/2014/10/contoh-contoh-pemanfaatan-telematika.html

Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan bagi masyarakat Indonesia dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai negara yang belum memiliki perangkat social, hukum dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 1950 dan 1960. Di awal tahun 1970 ketika kepemimpinan Soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser kea rah ekonomi, sementara proses-proses yang dirintis sejak tahun 1950 belum mencapai tingkat kematangan.
            Dalam latar belakang social demikianlah telekomunikasi dan informasi mulai dari radio, telegraph dan telepon, televise, satelit telekomunikasi hingga internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika dibagi menjadi 2 masa, yaitu masa pra-satelit dan masa satelit.
1.      Masa Pra-Satelit
·         Radio dan Telepon.
Di periode pra-satelit, perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio RRI lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan untuk merumuskan keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat dan antara rakyat dengan rakyat. Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegraph) sampai tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio-radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO.55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah. Pada awal tahun 1960 merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja PTT ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk pengembangan telekomunikasi pada Indonesia. Pada tahun 1960-1967 Jerman masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi local maupun jarak jauh dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama dari perusahaan yang sama, yaitu Perusahaan Jerman. Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah tahun 1967-1968 karena banyak mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun multilateral dari bank dunia melalu pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pengfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini.
·         Televisi.
Badan Penyiaran televise lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalu microwave. Pada tanggal 24 Agustus 1962 TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI. Setelah lebih dari setahun siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tanggal 20 Oktober 1963 antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik dari pada bangsa dan negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi. Sebelum satelit Palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifar terrestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.
2.      Masa Satelit
·         Satelit Domestik Palapa.
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestic di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication). Pada konferensi itu ditampilkan pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestic Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes. Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh Presiden Soeharto di Jakarta tanggal 16 Agustus 1976. Ini merupakan satu-satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.