Pages

Saturday, October 3, 2015

Perkembangan, Pemanfaatan dan Trend ke depan Telematika



Sumber:
http://myblogsoniaregina.blogspot.co.id/2014/10/contoh-contoh-pemanfaatan-telematika.html

Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan bagi masyarakat Indonesia dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai negara yang belum memiliki perangkat social, hukum dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 1950 dan 1960. Di awal tahun 1970 ketika kepemimpinan Soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser kea rah ekonomi, sementara proses-proses yang dirintis sejak tahun 1950 belum mencapai tingkat kematangan.
            Dalam latar belakang social demikianlah telekomunikasi dan informasi mulai dari radio, telegraph dan telepon, televise, satelit telekomunikasi hingga internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika dibagi menjadi 2 masa, yaitu masa pra-satelit dan masa satelit.
1.      Masa Pra-Satelit
·         Radio dan Telepon.
Di periode pra-satelit, perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio RRI lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan untuk merumuskan keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat dan antara rakyat dengan rakyat. Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegraph) sampai tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio-radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO.55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah. Pada awal tahun 1960 merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja PTT ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk pengembangan telekomunikasi pada Indonesia. Pada tahun 1960-1967 Jerman masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi local maupun jarak jauh dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama dari perusahaan yang sama, yaitu Perusahaan Jerman. Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah tahun 1967-1968 karena banyak mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun multilateral dari bank dunia melalu pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pengfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini.
·         Televisi.
Badan Penyiaran televise lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalu microwave. Pada tanggal 24 Agustus 1962 TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI. Setelah lebih dari setahun siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tanggal 20 Oktober 1963 antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik dari pada bangsa dan negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi. Sebelum satelit Palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifar terrestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.
2.      Masa Satelit
·         Satelit Domestik Palapa.
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestic di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication). Pada konferensi itu ditampilkan pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestic Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes. Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh Presiden Soeharto di Jakarta tanggal 16 Agustus 1976. Ini merupakan satu-satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.


Pemanfaatan Telematika
            Pemanfaatan telematika sejauh ini menurut saya sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan sudah menjadi komoditas industry bisnis, informasi, media dan telekomunikasi. Perubahan dalam teknologi telematika telah merubah pola ekonomi, hidup dan cara melakukan bisnis secara signifikan. Pemanfaatan internet dalam E-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi bisnis dan memberikan kemudahan dalam melakukan diversifikasi kebutuhan. Pemanfaatan internet dalam E-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan kinerja pemerintah di dalam penyediaan informasi dan penyelenggara layanan kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis. Konsumen secara mudah dapat melakukan pencarian dan perbandingan untuk mendapatkan produk berkualitas tinggi dan dengan harga kompetitif.
            Perkembangan telematika juga mempengaruhi pola dan fungsi pemerintah dari semula bersifat memiliki, mengembangkan dan mengoperasikan industri, berubah menjadi penentu kebijakan, pemberi regulasi, pemantau dan pendorong perkembangan sector industri. Telematika sebagai peluang bisnis dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan potensi pasar yang cukup besar bagi industri hardware telematika. Sebagian besar potensi tersebut menjadi pasar produk luar negeri, karena belum diimbangi hasil produk dalam negeri yang memadai. Kebutuhan industri perangkat keras yang relative padat modal menjadikan produk telematika masih sangat tergantung pada produk import. Potensi pengembangan produk dan pasar yang sangat besar belum dimanfaatkan dengan baik, padahal pengembangan industri software telematika di dalam negeri akan mampu memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
            Lemahnya standarisasi dan sertifikasi produk piranti lunak dalam negeri menyebabkan kualitas produk beragam yang membingungkan konsumen. Mengurangi ketergantungan pada piranti lunak import akan sangat berarti dalam meningkatkan kemampuan nasional untuk memanfaatkan telematika. Kelemahan hukum dan perundagan serta ketidak relaan membayar lisensi dengan biaya mahal, menyebabkan tingginya tingkat pelanggaran HAKI. Di Indonesia telematika juga dapat digunakan sebagai penunjang usaha dan sebagai kata kunci dalam peningkatan kapasitas UKM yaitu efisiensi serta peningkatan daya saing sehingga telematika menjadi salah satu komponen utama dalam efisiensi dan peningkatan daya asing, sebagai contoh dengan internet dapat memiliki akses langsung ke sumber informasi dan pasar serta dengan aplikasi keuangan dapat mengelola administrasi usaha secara baik dengan aplikasi produksi meningkatkan efisiensi dan mutu seperti halnya email yang dapat meningkatkan kemudahan berkomunikasi dengan mitra usaha dan pelanggan.

Contoh pemanfaatan telematika:
·         Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai teknologi komunikasi dan informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
·         Teknologi telematika di bidang komunikasi dan transportasi yang saat ini telah mengacu pada automobile sistem yang menggabungkan global positioning sistem dan komunikasi nirkabel lainnya untuk mengetahui lokasi jalan. Sampai saat ini telematika di Indonesia akan terus semakin berkembang hingga mampu menyampaikan  suatu informasi dengan mudah dan cepat.
·         E-Government dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI).
·         E-Commerce, prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen sampai membuat claim.

Trend Telematika Ke Depan
          Seiring berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat, mengharuskan masyarakat untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang telah ada. Mengenai trend ke depan telematika, itu merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend di dalam masyarakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri. Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.
            Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas hard disk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan factor baru dari perkembangan teknologi. Antar mukapun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, Desktop, Ubuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antar muka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunaannya. Pada akhirnya, era robotic akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga aka nada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.

Ada lima kelompok industri yang berperang besar dalam perkembangan trend telematika ke depan, diantaranya:
1.      Infrastruktur telekomunikasi
2.      Infrastruktur internet
3.      Hosting service
4.      Transaction type service
5.      Content/knowledge producer

0 comments:

Post a Comment