Pages

Sunday, October 4, 2015

Kolaborasi Arsitektur Sisi Client dan Server



  
Client server merupakan sebuah paradigm dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak, yaitu pihak client dan pihak server. Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang di desain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Script PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server, sementara script yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser pada computer client. Client server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu di install database, dengan metode client server database dapat di install pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya di install pada client.
            Dalam model client/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah tetapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen client dan komponen server. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukkan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari client dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.


Arsitektur Sisi Client
Arsitekur client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi client eksekusi dan cookie adalah contoh dari sisi client penyimpanan.

Karakteristik client:
1.                            Memulai terlebih dahulu permintaan ke server,
2.                            Menunggu dan menerima balasan,
3.                            Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu,
4.                            Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan GUI.

Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.

Karakteristik server:
  1. Selalu menunggu permintaan dari salah satu client,
  2. Melayani client permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke client,
  3. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client,
  4. Jenis-jenisnya, yaitu web, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.

Arsitektur client-server atau jaringan komputer adalah sebuah aplikasi terdistribusi arsitektur yang partisi tugas atau beban kerja antara penyedia layanan dan pelayanan pemohon disebut client. Sering kali client dan server beroperasi melalui jaringan komputer pada hardware terpisah. Sebuah mesin server adalah performas tinggi host yang menjalankan satu atau lebih program server yang berbagi sumber daya dengan client. Seorang client tidak berbagi apapun dari sumber daya tetapi meminta server layanan konten atau fungsi. Oleh karena itu client memulai sesi komunikasi dengan server yang menunggu masuk permintaan.
            Dalam perkembangannya, client/server dikembangkan oleh dominasi perusahaan software besar, yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama dimunculkannya konsep client/server. Saat ini perusahaan-perusahaan ini telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar.

Kolaborasi dari sisi client dan sisi server dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.    Standalone (One-Tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar 1.1


Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini dank arena mereka “Dump-Client” atau “Dump-Terminal”. Tipe model ini semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host, yaitu pertama semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehinggan semakin banyak user yang mengakses host semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada. Pada saat itu jaringan sudah ada namun dalam tahap bayi dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.

2.    Client/Server (Two-Tier)
Dalam model client/server pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke clientnya.




Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah:
1.    Antar muka pengguna,
2.    Interaksi database,
3.    Pengambilan dan modifikasi data,
4.    Sejumlah aturan bisnis,
5.    Penanganan kesalahan.

            Server database berisi mesin database termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger. Dalam sistem client/server sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database menangani:
1.    Manajemen data,
2.    Keamanan,
3.    Query, trigger, prosedur tersimpan,
4.    Penanganan kesalahan.

Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dari berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan, diantaranya yaitu:
1.    Kurangnya skalabilitas,
2.    Koneksi database dijaga,
3.    Tidak ada keterbaharuan kode,
4.    Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi.

Aplikasi-aplikasi berbasi client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat, misalnya 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur dari pada model berbasis host masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi semakin banyak beban pada server.
     Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa di daur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.
            Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan. Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.

  1. Three-Tier/Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini pemrosesan disebarkan ke dalam tiga lapisan. Lapisan ke tiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus, yaitu:
1.    Layanan presentasi,
2.    Layanan bisnis,
3.    Layanan data.

Layanan presentasi atau logika antar muka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkat dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri seperti pada gambar 1.3.

Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan dan keamanan. 

0 comments:

Post a Comment