Pages

Thursday, October 30, 2014

Pengertian, Perbedaan & Contoh Karangan



Pengertian Karangan Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang memberikan gambaran atau penjelasan tentang sebuah objek, tempat, peristiwa atau pun fenomena yang ada dengan detil dan juga mendalam.
Perbedaannya: Pembaca dapat seolah olah merasakan atau mengetahui sendiri tentang apa yang sedang dipaparkan dalam paragraf tersebut.
Contohnya:
Jika anda sedang berada di kota Nganjuk di provinsi Jawa Timur tidak akan pernah lengkap tanpa rasanya jika tidak mencoba mengunjungi salah satu obyek wisata terkenal di kota tersebut yaitu, Air Terjun Sedudo. Air Terjun Sedudo merupakan sebuah obyek wisata yang terletak di kaki gunung Wilis yang megah. Air terjun dengan ketinggian mencapai 1.438 meter di atas batas permukaan air laut tersebut, merupakan destinasi wisata keluarga dan juga out bond yang sangat menarik untuk dikunjungi. Pemandangan alam sekitar yang masih sangat hijau juga merupakan suguhan spesial disamping derasnya air bening meluncur dari celah diatas lereng gunung. Terdapat sungai kecil yang mengalir dibawah air terjun tersebut, airnya yang jernih pastinya akan sangat menggoda para pelancong untuk segera merasakan masuk dan merasakan dingin dan segarnya air pegunungan.

Pengertian Karangan Naratif
Karangan naratif adalah karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian.
Perbedaannya: Kita harus bisa menghadirkan tulisan yang membawa pembaca pada petualangan seperti yang kita alami agar para pembaca akan merasakan urutan waktu yang digambarkan dalam tulisan yang menarik untuk dibaca.
Contohnya:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi, peserta perjalanan ''Susur Sungai Cikapundung'' sudah mulai berkumpul di sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50 cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22 April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi.
Selain menyusuri sungai dan melihat secara langsung kondisi Cikapundung, peserta juga diberikan wacana dan ajang diskusi yang disampaikan oleh Andre, mahasiswa Teknik Planologi 2002, mengenai konsep penataan ruang di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tetap memerhatikan lingkungan. Selain itu, peserta juga diajak untuk mengambil sampah-sampah yang mencemari Sungai Cikapundung.
Setelah kurang lebih 4 jam menyusuri Sungai Cikapundung dan berbasah ria, sekitar pukul 14.20 acara menyusuri sungai tersebut selesai dan keluar di daerah Ciumbuleuit atas yang kemudian dilanjutkan dengan pawai spanduk dan poster sampai kampus.


Pengertian Karangan Persuasif
Paragraf Persuasif adalah karangan yang bertujuan mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu dengan cara memberikan alasan dan prospek yang baik.
Perbedaannya: Pengarang hanya mengharapkan pembaca mengikuti perbuatan sesuai instruksi yang dianjurkan penulis.
Contohnya:
Satu hal lagi yang menghambat keselamatan terumbu karang, yaitu lemahnya peraturan perundangan yang diterapkan. Manusia menjadi faktor utama pelaku perusakan terhadap spesial ini. Untuk itu, harus ada tindakan tegas dari aparat terkait dengan memberi hukuman yang berat bagi pelakunya. Dengan demikian, diharapkan akan menjadi benteng terakhir bagi keselamatan terumbu karang. Adanya sanksi hukum yang berat tentu akan menjadi efek jera. Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap penyelamatan terumbu karang juga harus ditumbuhkan.

Pengertian Karangan Argumentasi
      Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Perbedaannya: pengarang hanya mengharapkan pembaca mengakui pembenaran yang ada dalam paragraf. 
Contohnya:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

0 comments:

Post a Comment