Virtual machine (VM) adalah suatu
environment, biasanya sebuah program atau sistem operasi, yang tidak ada secara
fisik tetapi dijalankan dalam environment lain. Dalam
konteks ini, VM disebut “guest”
sementara environment yang menjalankannya disebut
“host”. Ide dasar dari
virtual machine adalah mengabtraksi perangkat keras dari satu
komputer (CPU, memori, disk, dst) ke beberapa environment
eksekusi, sehingga menciptakan illusi
bahwa masing-masing environment menjalankan komputernya (terpisah) sendiri.
VM muncul karena pada satu komputer. Virtual Machine (VM) sendiri mulai
dikenalkan oleh IBM ketika meluncurkansistem operasi mainframenya pada tahun
1965-an. Diperkenalkan untuk sistem S/370 dan
S/390 dan disebut sebagai
sistem operasi VM/ESA (Enterprise System Architecture). Teknologi
virtual machine memiliki banyak kegunaan seperti memungkinkan
konsolidasi perangkat keras, memudahkan recovery
sistem, dan menjalankan perangkat lunak terdahulu. Salah satu
penerapan penting dari teknologi VM adalah
integrasi lintas platform.
Beberapa
penerapan lainnya yang penting adalah:
- Konsolidasi server
Jika
beberapa server menjalankan aplikasi yang hanya memakan sedikit sumber daya, VM
dapat digunakan untuk menggabungkan aplikasi-aplikasi tersebut sehingga
berjalan pada satu server saja, walaupun aplikasi tersebut memerlukan sistem
operasi yang berbeda-beda. Otomasi dan konsolidasi lingkungan pengembangan dan
testing Setiap VM dapat berperan
sebagai lingkungan yang berbeda,
ini memudahkan pengembang sehingga tidak perlu menyediakan lingkungan
tersebut secara fisik. Menjalankan perangkat lunak terdahulu Sistem
operasi dan perangkat lunak terdahulu dapat dijalankan pada sistem yang lebih
baru. Memudahkan recovery sistemSolusi
virtualisasi dapat dipakai untuk rencana
recovery sistem yang memerlukan portabilitas dan fleksibilitas antar platform. Demonstrasi
perangkat lunakDengan teknologi VM, sistem operasi yang bersih dan
konfigurasinya dapat disediakan secara cepat.
KELEBIHAN VIRTUAL MACHINE (VM)
- Hal keamanan.
VM
memiliki perlindungan yang lengkap pada berbagai sistem
sumber daya, yaitu dengan
meniadakan pembagian sumber daya
secara langsung, sehingga tidak ada masalah proteksi
dalam VM. Sistem VM adalah kendaraan yang sempurna untuk penelitian dan
pengembangan sistem operasi. Dengan VM, jika terdapat suatu perubahan pada satu
bagian dari mesin, maka dijamin tidak akan mengubah komponen lainnya.
- Memungkinkan untuk mendefinisikan suatu jaringan dari Virtual Machine (VM).
Tiap-tiap
bagian mengirim informasi melalui jaringan
komunikasi virtual. Sekali lagi, jaringan
dimodelkan setelah komunikasi fisik jaringan
diimplementasikan pada perangkat lunak.
KEKURANGAN VIRTUAL MACHINE.
Beberapa
kesulitan utama dari konsep VM, diantaranya adalah:
- Sistem penyimpanan.
Sebagai
contoh kesulitan dalam sistem penyimpanan adalah
sebagai berikut: Andaikan kita
mempunyai suatu mesin yang memiliki
3 disk drive namun ingin mendukung 7 VM. Keadaan
ini jelas tidak memungkinkan bagi kita untuk dapat mengalokasikan
setiap disk drive untuk tiap VM, karena perangkat lunak
untuk mesin virtual sendiri akan membutuhkan
ruang disk secara substansial untuk
menyediakan memori virtual dan spooling.
Solusinya adalah dengan menyediakan disk virtual
atau yang dikenal pula
dengan minidisk, dimana ukuran daya
penyimpanannya identik dengan ukuran
sebenarnya. Dengan demikian, pendekatan VM juga
menyediakan sebuah antarmuka yang identik dengan perangkat keras yang
mendasari.
- Pengimplementasian sulit.
Meski
konsep VM cukup baik, namun VM sulit diimplementasikan.
Contoh
virtual machine : Vmware, Xen VMM , Java VM
Jenis-jenis
dari VM adalah:
- VM sistem di mana sebuah VM dapat menjalankan sebuah sistem operasinya sendiri.
- VM proses di mana VM hanya menjalankan sebuah proses saja.
Kemudian
VM juga dibagi berdasarkan tingkat virtualisasinya:
- Virtualisasi penuh yang mensimulasikan seluruh fitur perangkat keras sehingga memungkinkan perangkat lunak berjalan pada VM tanpa modifikasi.
- Virtualisasi paruh, di mana tidak semua fitur perangkat keras disimulasikan.
- Virtualisasi asli, yang mana merupakan virtualisasi penuh yang digabungkan dengan bantuan perangkat keras yang mendukung virtualisasi.
Hyper-V
Microsoft Hyper-V adalah teknologi
virtualisasi yang dibesut oleh Microsoft. Bermula pembelian Virtual PC dari
Connectix dan diikuti peluncuran Microsoft Virtual Server 2005. Virtualisasi
terus dikembangkan dan saat ini sudah berganti nama menjadi Hyper-V. Hyper-V
adalah virtualisasi berbasis hypervisor. Sedang hypervisor dikenal juga sebagai
virtual machine manager (VMM). VMM sendiri adalah salah satu dari teknik
hardware virtualization yang memungkinkan beberapa sistem operasi (dikenal
sebagai guest) yang berjalan diatas sebuah host komputer. Guest pada dasarnya
akan berbentuk sebagai file.
Ada dua
model virtualisasi server yang disediakan oleh Microsoft. Yaitu :
- Hyper-V Server 2008 R2 yang berjalan langsung diatas perangkat keras (standalone). Pada model ini hypervisor langsung berinteraksi dengan perangkat keras. Sistem operasi yang berperan sebagai guest berjalan diatas hypervisor.
- Hyper-V yang merupakan role atau bagian dari Microsoft Windows Server 2008 R2 (as a role). Pada model ini hypervisor menjadi bagian dari sistem operasi host. Sehingga sistem operasi host berfungsi sebagai perantara antara hypervisor dan perangkat keras.
Kebutuhan sistem dan spesifikasi
Untuk mengimplementasikan
virtualisasi server berbasis Microsoft Hyper-V, dibutuhkan persyaratan sebagai
berikut :
- Sistem operasi yang berfungsi sebagai Host. Gunakan sistem operasi terbaru seperti Microsoft Windows Server 2008 R2 SP1. Bisa menggunakan instalasi secara lengkap atau hanya menggunakan edisi Core.
- Prosesor yang digunakan adalah x86-64 (prosesor 64 bit)
- Prosesor mempunyai kemampuan hardware assisted virtualization. Jika menggunakan prosesor intel dikenal dengan istilah intel-vt sedangkan untuk prosesor AMD dikenal dengan AMD-V.
- Memori minimum untuk host 2 GB
Sistem operasi guest :
- Hyper-V mendukung sampai 4 prosesor
- Mendukung sampai 384 VM per sistem
- Mendukung sistem operasi 32-bit dan 64-bit
- Sistem operasi yang didukung meliputi sistem operasi berbasis windows serta beberapa sistem operasi linux seperti SUSE Linux Enterprise, RedHat Enterprise serta CentOS.
- Gunakan Storage Area Network (SAN) sebagai media penyimpanan virtual machine.
Manajemen Hyper-V
Pada dasarnya hyper-v sudah
menyediakan perangkat manajemen untuk mengelola server virtual yang
diimplementasikan. Aplikasi yang disediakan sudah cukup untuk mengelola server
virtual jika perusahaan hanya mengimplementasikan dalam jumlah yang tidak
terlalu banyak. Aplikasi ini dikenal dengan nama Hyper-V Manager dan
terintegrasi pada Windows Server 2008 R2.
Pada Hyper-V manager, bisa dilakukan
pengaturan core prosesor yang digunakan, jumlah memori, ukuran harddisk,
koneksi ke CD/DVDRom dan lain-lain. Disamping itu disediakan juga fasilitas
untuk mengatur perilaku server virtual pada saat Host melakukan restart atau
shutdown. Selain menyediakan aplikasi manajemen yang standard, Microsoft
menyediakan aplikasi manajemen yang lebih lengkap. Yaitu Microsoft System
Center Virtual Machine Manager (SCVMM) . Aplikasi ini termasuk dalam keluarga
System Center. Digunakan untuk melakukan manajemen server virtual dalam skala
besar. Bisa digunakan untuk mengelola beberapa host dan ditampilkan dalam satu
aplikasi.
Keunggulan lain adalah kemampuan
untuk membuat template server virtual. Bisa juga digunakan untuk melakukan
migrasi dari satu host server ke host server lain. Bila diperlukan SCVMM dapat
melakukan konversi dari mesin fisik menjadi mesin virtual
Menurut Aries Triwahyudi, product
marketing manager Microsoft, mengatakan “Kedepannya teknologi manajemen akan
semakin lengkap. Semua dimasukan kedalam keluarga System Center. Mulai dari
kebutuhan firewall, backup data, manajemen IT infrastruktur bahkan sampai
provisioning untuk produk berbasis virtualisasi”.
Proses implementasi Hyper-V
Untuk melakukan implementasi hyper-v
pada perusahaan diperlukan langkah-langkah yang tepat. Diagram berikut adalah
alur kerja sebelum melakukan implementasi teknologi virtualisasi. Diagram ini
merupakan panduan dari Microsoft dalam melakukan implementasi infrastruktur
untuk virtualisasi.
Penjelasan dari gambar tersebut
adalah sebagai berikut:
- Tentukan batasan Virtualization Apa yang akan dicapai dengan virtualisasi dan sesuaikan dengan kondisi infrastruktur yang ada. Selain itu integrasikan dengan perencanaan bisnis perusahaan.
- Daftar beban kerja serverBuat daftar kondisi beban kerja dari server dan kemungkinan untuk dirubah ke virtualisasi. Perhatikan juga aplikasi yang berjalan pada komputer pengguna yang membutuhkan koneksi ke server.
- Metode Backup dan Fault-TolerancePilih metode backup yang palling baik untuk aplikasi yang berjalan pada server. Misal untuk Microsoft Exchange atau aplikasi database. Juga tentukan backup untuk masing-masing server virtual.
- Rangkum dan analisis kebutuhan Analisis secara mendalam apa yang menjadi kebutuhan dan beban kerja untuk masing-masing server.
- Rancang dan desain Virtualization Host HardwareTentukan tempat terbaik untuk memasang server. Jika perusahaan mempunyai banyak cabang yang terletak dibeberapa kota, tentu perlu lebih hati-hati untuk menentukan lokasi.
- Lakukan proses pemetaan dari kebutuhan beban kerja server menjadi virtualisasi Dari daftar yang sudah dibuat, tentukan server yang bisa diubah menjadi Host dan tentukan server yang akan diubah menjadi server virtual.
- Desain Backup dan Fault ToleranceLakukan desain backup untuk menghindari kerugian bisnis yang mungkin timbul.
- Desain Storage Infrastructure
- Rancang dan gunakan media penyimpanan yang sesuai dan memiliki performa terbaik untuk keperluan virtualisasi. Desain Network Infrastructure Desain yang baik akan menghindari kemungkinan terjadi bottleneck pada jaringan komputer perusahaan.
0 comments:
Post a Comment