Pages

Sunday, October 7, 2012

Tugas ISD BAB II



PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

A.         PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena di samping itu berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Apabila pertambahan penduduk tidak dapt diimbangi dengan pertambahan fasilitas seperti persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya, maka akan menimbulkan masalah-masalah.
Penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1.         Kematian (Mortalitas).
2.         Kelahiran (Fertilitas).
3.         Migrasi.
Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan.

MIGRASI
Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas dari pada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan sementara.
Langkah-langkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dulu faktor-faktor sebagai berikut :
a.         Persediaan sumber alam
b.         Lingkungan sosial budaya
c.         Potensi ekonomi
d.        Alat masa depan

Akibat dari Migrasi :
a.       Urbanisasi, walaupun urutannya sangat kecil namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Sebagian akibat dari penduduk yang rata-rata masih muda, memungkinkan pertumbuhan penduduk yang pesat di kota dan bagi pembangunan desanya sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.
b.      Migrasi Interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Di DKI Jakarta sebagai akibat dari adanya Migrasi Interegional pertumbuhannya menjadi sangat cepat, sehingga pada tahun 2000 penduduknya menjadi sekitar 16,6 juta jiwa.
c.       Migrasi Antar Negara, di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar hanya sebesar 0,57% per tahun.



B.     KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

1.   Kebudayaan Hindu dan Budha
    Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, sekitar pada abad ke-5 ajaran Budha masuk ke Indonesia. Agama/ajaran Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada Hindu, sebab Budha tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama tersebut di Indonesia khususnya di Pulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Baik penganut Hindu maupun Budha melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra.

2.   Kebudayaan Islam
     Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Songo. Titik sentral penyebaran agama Islam pada abad itu berada di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya Pulau Jawa sebelum abad ke-11, sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di kota Gresik.
     Di daerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh Kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah seperti Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatra Timur, Sumatra Barat, dan Pesisir Kalimantan.

3.   Kebudayaan Barat
          Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Kebudayaan Barat. Awal masuk kebudayaan ini ke Indonesia yaitu ketika kolonialis/penjajah menggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda yang dimulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda. Di kota-kota provinsi dan kabupaten mulai bermunculan bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di kota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara dan Maluku berkembang dua lapisan sosial, yaitu :
1.    Lapisan yang terdiri dari kaum buruh
2.    Lapisan sosial kaum pegawai

0 comments:

Post a Comment