ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
1. Ilmu
Pengetahuan
Pengertian pengetahuan sebagai
istilah filsafat tidaklah sederhana karena
bermacam-macam
pandangan dan teori. Kemudian untuk membuktikan apakah isi
pengetahuan
itu benar, perlu berpangkal pada teori-teori kebenaran pengetahuan. Teori
pertama
bertitik tolak adanya hubungan dalil, dimana pengetahuan dianggap benar
apabila
dalil itu mempunyai hubungan dengan dalil yang terdahulu. Kedua, pengetahuan
itu
benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan. Dan teori yang ketiga
menyatakan,
bahwa
pengetahuan itu benar apabila mempunyai konsekuensi praktis dalam diri yang
mempunyai
pengetahuan itu.
Pembentukan ilmu akan berhadapan
dengan objek yang merupakan bahan dalam
penelitian,
meliputi objek material sebagai bahan yang menjadi tujuan penelitian bulat
dan
utuh, serta objek formal. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu
meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan.
Untuk mencapai suatu pengetahuan
yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap
yang
bersifat ilmiah. Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam
mencapai tujuan ilmu itu sendiri, sehingga
benar-benar objektif, terlepas dari prasangka
pribadi yang bersifat subjektif.
Ilmu pengetahuan sekarang menghadapi
kenyataan kemiskinan yang pada
hakikatnya
tidak dapat melepaskan diri dari kaitannya dengan ilmu ekonomi karena
kemiskinan
merupakan persoalan ekonomi yang paling elementer dimana
kekurangannya
dapat menjurus pada kematian.
2. Teknologi
Teknologi memperlihatkan
fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal
impersonal
dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi
lingkup
teknis.
Fenomena
teknik pada masyarakat kini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Rasionalitas, artinya tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
- Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
- Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
- Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
- Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
- Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dane diologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
- Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknik-teknik
manusiawi yang dirasakan pada masyarakat teknologi, terlihat
dari
kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia pada saat ini telah begitu jauh
dipengaruhi
oleh teknik.
Gambaran
kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
- Situasi tertekan.
- Perubahan ruang dan lingkungan manusia.
- Perubahan waktu dan gerak manusia.
- Terbentuknya suatu masyarakat massa.
- Teknik-teknik manusiawi dalam arti ketat.
Ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-
bedakan,
tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi
dengan
sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan. Dengan
semakin
meningkatnya teknologi, tempat proses perubahan itu tidak dapat dipandang
normal
lagi dan tercapailah akselerasi ekstern maupun intern yang merupakan kekuatan
sosial
yang kurang mendalam dipahami.
3. Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Nilai
Ilmu pengetahuan dan teknologi
sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal
ini
besar perhatiannya dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang
pada
hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masalah nilai kaitannya dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini menyangkut
perdebatan
sengit dalam menduduk perkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmu dan
teknologi.
Sehingga kecenderungan sekarang ada dua pemikiran yaitu : yang
menyatakan
ilmu bebas nilai dan yang menyatakan ilmu tidak bebas nilai.
Apa yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini, merupakan
hasil
penalaran secara objektif. Ilmu sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari
hasil
metode
keilmuwan yang diakui secara umum dan universal sifatnya. Oleh karena itu
ilmu
dapat diuji kebenarannya, sehingga tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan
suatu
saat dapat ditumbangkan oleh teori lain.
Sistem-sistem teknologi yang
dikendalikan oleh kelompok asing, telah dengan
seenaknya
mengubur dan mematikan kekuatan kerajinan rakyat tradisional. Kebudayaan
tradisional
dan nilai-nilai yang dulu dijunjung tinggi, sedikit demi sedikit luntur akibat
perkembangannya
ilmu dan teknologi.
Upaya
untuk menjinakkan teknologi diantanya yaitu :
- Mempertimbangkan atau perlu mengganti kriteria utama dalam menolak atau
menerapkan suatu
inovasi teknologi yang didasarkan pada keuntungan
ekonomis atau
sumbangannya kepada pertumbuhan ekonomi.
- Pada tingkat konsekuensi sosial, penerapan teknologi harus merupakan hasil
kesepakatan
ilmuan sosial dari berbagai disiplin ilmu.
4. Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan
sebagai kurangnya pendapatan untuk
memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan
apabila
pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok
seperti
pangan, pakaian, tempat tinggal, dll.
Kemiskinan merupakan tema sentral
dari perjuangan bangsa sebagai inspirasi
dasar
dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita
menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur.
0 comments:
Post a Comment