Pages

Wednesday, January 9, 2013

Tugas ISD BAB VII

MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN


1. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga dengan urban community. Pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri
kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Berikut ini ada beberapa ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat kota, di antaranya :
1.      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan
            keagamaan di desa.
      2.      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada 
            orang lain.
3.   Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang  nyata.
4.      Untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5.      Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.
6.      Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota.
7.      Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota.

2. Perbedaan Desa dan Kota
          Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat
mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut
sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.


Berikut ini adalah ciri-cirinya, yaitu :
1.      Jumlah dan kepadatan penduduk
2.      Lingkungan hidup
3.      Mata pencaharian
4.      Corak kehidupan sosial
5.      Stratifikasi sosial
6.      Mobilitas sosial
7.      Pola interaksi sosial
8.      Solidaritas sosial
9.      Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional


3. Hubungan Desa dan Kota
          Masyarakat pedesaan dan perkotaan terdapat hubungan yang sangat erat dan
bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang-orang
desa.

4. Masyarakat Pedesaan
          Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
dimana ia hidup di cintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap
waktu demi masyarakatnya, karena beranggapan sama-sama sebagai anggota
masyarakat yang saling mencintai, saling menghormati, mempunyai hak tanggung
jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.


Berikut ini ciri-ciri masyarakat pedesaan, yaitu :
1.      Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2.      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3.      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
4.      Masyarakatnya homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat
            istiadat dan sebagainya.
 

5. Unsur-unsur Desa
1.      Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak beserta
penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang
merupakan lingkungan geografis setempat.
2.      Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,
persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
3.      Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan
pergaulan warga desa.
Ketiga unsur desa ini tidak lepas satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan
merupakan suatu kesatuan.
            Daerah menyediakan kemungkinan hidup, penduduk menggunakan
kemungkinan yang disediakan oleh daerah itu guna mempertahankan hidup. Tata
kehidupan, dalam artian yang baik memberikan jaminan akan ketenteraman dan
keserasian hidup bersama di desa. Unsur lain yang termasuk unsur desa yaitu, unsur
letak. Letak suatu desa pada umumnya selalu jauh dari kota atau dari pusat keramaian.

6. Fungsi Desa
1)      Dalam hubungannya dengan kota, desa yang merupakan daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
2)      Desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung
bahan mentah dan tenaga kerja.
3)      Dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dan sebagainya.
Desa-desa di Jawa banyak berfungsi sebagai desa agraris. Beberapa desa di Jawa
sudah dapat pula menunjukkan perkembangan-perkembangan yang baru, yaitu dengan
timbulnya industri-industri kecil di daerah pedesaan.
Masyarakat desa perkebunan adalah produsen komoditi untuk ekspor. Peranan
mereka untuk meningkatkan volume dan kualitas komoditi tidak kalah pentingnya
dilihat dari segi usaha untuk meningkatkan ekspor dan memperoleh devisa yang
diperlukan sebagai dana guna mempercepat proses pembangunan.
Demikian pula sama pentingnya peranan masyarakat desa pantai sebagai
produsen bahan pangan berprotein tinggi. Peranan mereka perlu ditingkatkan dan di
bina sedemikian rupa, sehingga hasil usaha mereka berupa ikan dan udang tidak hanya
melayani kebutuhan konsumsi dalam negeri, tetapi juga untuk ekspor.
.

0 comments:

Post a Comment